Friday, March 16, 2012

Catfiz Android Mesengger Buatan Anak Bangsa

Catfiz diawali dari diskusi para founder yang berfikir untuk turut berkiprah diera android, para founder sebagian besar adalah para pelaku bidang open source baik untuk sektor swasta maupun sektor publik alias pemerintahan dari kota pahlawan yaitu surabaya.


Android yang juga open source menarik perhatian kami. kami berpikir apa yang bisa kita mulai di android beberapa riset kecil kami lakukan tentang berbagi perilaku dan kebiasaan pengguna gadget, perilaku budaya masyarakat Indonesia.



Sampai pada ide untuk menciptakan alat penyampaian pesan atau messenger. Sebuah alat penyampaian pesan adalah bagaikan alat transportasi yang dapat mengangkut dari satu titik ketitik lain. Namun kami sadar kalau cuma messenger apa menariknya??? karena itu haruslah sebuah messenger yang beda.


Being a little bit different is better than being a little bit better

Messenger Indonesia dengan cita rasa Indonesia antara lain mewadahi budaya ngobrol, ada social networknya. Sampailah kita juga pada pemilihan nama. Kita sering berkumpul disuatu tempat yang sering disebut sebagai posko.

Dalam diskusi pula kami sempat lihat ada kolam lele disana yang jadi sumber inspirasi, akhirnya lele yang diangkat sebagai nama, dari wikipedia kita temukan istilah untuk lele. si ikan berkumis alias catfish. Rupanya lele juga tepat dijadikan simbol.

Mengingat pola hidupnya yang adaptif mudah berkembang biak, disukai semua kalangan bahkan ada perayaannya namanya catfish day, dalam perkembangannya catfish kita ubah menjadi CATFIZ.

Demikian sejarah mulai dituliskan. Baris demi baris kode pemrograman mulai dituliskan, malam demi malam hingga pagi berganti dilalui, cangkir demi cangkir kopi dituangkan, diskusi nama dan istilah digulirkan, Muncullah istilah BLITZ sebagai ciri khas untuk ping/buzz, karena lele punya sengatan listrik.

Mendekati bulan ramadhan 2011 bentuk catfiz semakin menjadi kenyataan, 28 Oktober 2011 kita mulai testing ke publik yang semula hanya internal dan kawan-kawan dekat.

Mengapa namanya CATFIZ, untunglah namanya bukan kita ambil lele begitu saja, salah satu komen di kompas techno ada yang menyarankan penggunaan nama lele, bayangin kalo namanya lele nanti pas mau komunikasi orang akan bilang main lele, nah kalo disingkat kan jadi ML, masak mau bilang yuk ML yuk, wah wah wah sesuatu gitu, kalo sekarang yuk CF yuk. Tetap saja kita akan gunakan berbagai istilah khas lele disini.

Inilah inspirasi perjuangan kami sebuah inspirasi kemerdekaan berkomunikasi, komunikasi dengan messenger asli Indonesia, sebuah perjuangan telah kita tancapkan , perjuangan pemuda Indonesia di era informasi.

BLIZZ kecil memang sungut lele, namun jika dikumpulkan akan sanggup menggetarkan dunia, BLITZZ bagaikan bambu runcing kecil, namun siapa menyangka dari bambu kecil itulah kita bisa merdeka.

Catfiz ini mengambil pola yang tidak lazim untuk memasyarakatkan produknya. Salah satunya, memilih untuk tidak menggunakan Android Market untuk lokasi pengunduhan tapi melalui website  pribadinya.

Aplikasi ini sengaja dipasarkan dengan mulut ke mulut. Memasyarakatkan sebuah aplikasi menggunakan jejaring sosial lain lain seperti Facebook, Twitter, maupun forum Kaskus dianggap Aryo (catfiz team) lebih efektif.

Pasalnya, dia meyakini bahwa pasar Android di Indonesia sangatlah besar dengan penyerapan produk yang tinggi serta demografi masyarakat yang didominasi usia produktif.

Fitur yang diperkenalkan dalam Catfiz adalah diskusi dalam grup-grup yang bisa dibuat sendiri. Selain itu, pengguna Android memiliki kode identifikasi khusus yakni NIC. Namun, tidak seperti PIN dalam BB, pengguna Catfiz bisa memohon untuk mengganti NIC mereka dengan kode yang lebih mudah dihafal dan diingat. Dengan kata lain, memesan "kode cantik".

Sewaktu dicoba, layanan messaging ini menawarkan fitur mengirim file, foto, kontak, hingga suara. Bila dalam BBM, cara untuk menarik perhatian lawan bicara adalah Ping, dalam Catfiz, digunakan istilah Blitz. Catfiz juga mampu untuk Broadcast Message untuk seluruh kontak mereka.





Related Post:

1 komentar:

Unknown said...

min, update lagi donk review catfiznya..
catfiznya kan udah baru banget, ini saya pake udah versi coriolis cross,, udah banyak bgt yg berubah..
Sekalian kasih nic mimin ya, biar saya enak kalo mau tanya :D

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Walgreens Printable Coupons