Monday, April 2, 2012

BRTI: Google Bukan LSM, Jadi Harus Bangun Server

Kehadiran Google di Indonesia disambut hangat sekaligus dikritisi oleh Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Menurutnya, Google tak cukup dengan melakukan edukasi saja sebagai bentuk investasinya. Sebab, raksasa internet itu bukan organisasi LSM.
"Google kan bukan LSM, masak cuma investasi edukasi saja," sindir anggota BRTI Heru Sutadi, saat ditemui detikINET, di Jakarta, Senin (2/4/2012).

Sindiran BRTI merujuk pada pernyataan Country Head Google Indonesia, Rudy Ramawy. Mantan Direktur RCTI ini mengatakan Google sudah membangun data center, tapi memang bukan di Indonesia.
"Kami sudah punya data center di Singapura, Taiwan, dan Hong Kong. Itu untuk melayani semua pengguna Google di kawasan Asia Pasifik, termasuk untuk Indonesia," katanya.
Berbicara soal investasi, menurut Rudy, tak melulu harus berupa investasi fisik. Investasi yang dilakukan bisa berupa edukasi, dan pengembangan ekosistem bisnis melalui core competency Google, yakni internet.
Menurut BRTI, yang dilakukan Google sebenarnya bagus. Namun tetap saja, dalam aturan yang berlaku sesuai UU No.39/1999 tentang Telekomunikasi dan UU No.8/2005 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Google tetap diwajibkan membangun data center dan servernya di Indonesia.

"Edukasi itu kewajiban, agar pengguna mengerti layanan. Sementara investasi adalah sesuatu nilai finansial yang benar-benar ditanamkan di Indonesia. Dan yang kita inginkan, ya mereka juga bangun server di sini," tegas Heru.
"Jika mereka tetap bersikeras tak mau bangun server dan data centern, intinya dengan kondisi begitu ya mereka (Google) jelas hanya mau jualan dan menjadikan indonesia sebagai pasar internet mereka saja," sesalnya.
Google sendiri baru saja meresmikan kehadirannya di Indonesia, akhir pekan lalu, dengan menyemburkan optimisme. Dikatakan, internet di Indonesia tumbuh pesat dan dalam beberapa tahun ke depan, nilai ekonomisnya bisa mencapai Rp 130 triliun.
Namun sayangnya, raksasa internet itu ketika ditanyakan, masih terus merahasiakan letak kantornya di Jakarta. Google Indonesia sendiri menargetkan bisa menggarap 100 ribu usaha kecil menengah (UKM) melalui program Bisnis Lokal Go Online bersama sejumlah mitra.
"Nah, apalagi jika kantor saja tidak ada, wong UKM-UKM di sini saja sudah punya kantor, kok. Tapi, target mereka akan melahap Rp 130 triliun lari ke Google dari Indonesia, dan kita kebagian di edukasi saja," sesal Heru.
Keterangan foto: (ki-ka) Country Head Google Indonesia Rudy Ramawy dan Julian Persaud, Managing Director Google South East Asia.
Sumber : inet.detik.com



Related Post:

2 komentar:

curhat said...

woi yg gue pengen kaya lu
plise

Erdin Suharyadi said...

Keren Ya :/..HAHAHA sabar bos... lima hari lagi hari H.a...

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Walgreens Printable Coupons